Kamis, 13 Desember 2012

Ikhtiar dan Harapan

Allah menciptakan manusia tidak sendirian. Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan hewan dan tanaman. Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan hamparan bumi yang begitu luasnya. Semua Allah ciptakan agar kita manusia bisa menjaga, mengurus dan memanfaatkan semua yang ada.'' Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi..” (Q.S Al Baqarah : 30).

 Semua itu dapat kita selesaikan dengan sebuah usaha, sebuah ikhtiar yang akan mengantarkan kita pada tujuan yang akan kita capai. Manusia hidup tentu punya sebuah tujuan, entah itu tujuan jangka pendek kita di dunia, ataupun tujuan jangka panjang kita sebagai seorang hamba dari Sang Khaliq. Ikhtiar adalah sebuah keniscayaan dalam hidup. Tanpa ikhtiar, manusia mustahil dapat mencapai apa yang ia kehendaki. “..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka..” Q.S. Ar Ra’d : 11). Jelaslah Allah menegaskan dalam kitabnya akan hal ini.
Ikhtiar yang didasari dengan keyakinan yang kuat akan menghasilkan sikap optimis dalam hidup. Sikap optimis akan mendorong kita untuk selalu mempunyai cita-cita, keinginan dan kemauan yang kuat hingga timbul suatu harapan. Ingatlah kisah Maaryam sesaat setelah melahirkan bayi Isa As. saat Allah memerintahkan untuk menggoyang pohon kurma agar ia dapat memakan buah itu, ia pasrah dengan perintah itu dan kemudian menggoyang pohon kurma itu. Padahal orang yang sehat pun belum tentu bisa menggugurkan buah kurma dari pohon hanya dengan menggoyang saja. Namun beliau optimis akan segala ketenentuanNYA. Dan semua berlalu dengan bukan tanpa hasil. Banyak hal di dunia yang tidak bisa kita hitung secara matematis, tidak bisa kita bayangkan secara logis, namun itu terjadi. Inilah ketentuan Allah atas hambanya.
Harapan akan terus menjaga kita untuk tetap lurus, untuk tetap berada dalam rel yang benar walaupun begitu banyak godaan sepanjang perjalanan kita. Harapan akan kebahagiaan hari depan, harapan akan kebahagiaan sejati yang akan kita jumpai di kehidupan kita kelak. Cita-cita akan kebahagiaan abadi inilah yang harusnya kita patri dalam hati kita, karena semua bukanlaha sebuah angan-angan kosong tanpa arti seperti halnya syair lagu picisan orang kasmaran.
Maka selalulah berikhtiar dan optimis dalam setiap menemui masalah karena kita dibesarkan oleh sebuah masalah. Semakian besar masalah yang kita hadapi, semanik besar tantangan kita untuk menyelesaikannya. Dan saat kita menemukan solusi, maka sepotong episode hidup telah terlalui dengan manis. Dan yakinlah bahwa harapan itu selalu ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar