Selasa, 04 Desember 2012

Pemuda dan Motor Barunya


Suatu hari ada seseorang pemuda yang membeli sebuah motor baru yang sudah lama ia dambakan. Tentu hatinya sangat bahagia saat ia memperolah apa yang sudah lama ia cita citakan. Keesokan harinya ia sudah tidak sabar untuk mencoba motor baru itu, hingga ia memutuskan untuk berjalan jalan berkeliling jalanan di komplek perumahannya. Dilain tempat disuatu sudut taman komplek perumahan itu ada beberapa anak kecil yang menghabiskan waktu paginya dengan riang bermain riang tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Pemuda dengan motor barunya bergerak mendekat ke sudut taman tersebut. Iapun mengendarai motor tanpa memperdulikan sekitarnya, ia hanya fokus pada motor baru dan jalan yang ada didepannya.
 Tiba tiba tanpa disadari ada sebuah benda kecil melayang kearahnya dan ,prak… tepat mengenai motor baru sedang ia kendarai. Ternyata ada yang melempar batu kearahnya. Ia terkejut bercampur marah dan segera menghentikan laju motornya. Ia turun dan mencari kearah datangnya batu tadi, namun tiba tiba ada anak kecil yang berlari mendekatinya sambil terengah-engah.

“ Maafkan saya om….saya tadi yang melempar batu kearah om waktu om lewat jalan situ…,” kata si anak setengah ketakutan sambil menunjuk jalan saat ada batu yang mengenai motor pemuda itu.
Dengan mata yang tajam dan nada marah, pemuda tadi membentaknya, “ Kenapa kamu melempar aku dengan batu itu…? Apa salahku ha…? ”

Si Anak kecil tadi menjawab dengan terbata bata…,” Maaf Om…..habis saya bingung….teman teman saya baru asyik bermain dan tak ada yang menyahut saat mereka saya panggil, dan ketika itu saya melihat om pake motor lewat dekat saya tapi om juga tidak menoleh saat saya panggil, makanya saya lempar om pake batu……saya mau minta tolong Om…. Kakak saya jatuh dari kursi roda dan saya tidak bisa mengangkatnya…,tubuhnya terlalu berat untuk saya angkat, kaka saya saki… Dia tidak bisa jalan, Ia lumpuh….saya cuma ingin mengajaknya jalan-jalan menikmati udara pagi ini karena kakka jarang sekalis keluar rumah, tapi waktu mau menyeberang tadi…. saat turun dari trotoar malah jatuh dan kursinya terbalik. Om saya cuma mau minta tolong om untuk membantu mengangkat kakak saya… kasihan dia Om..Dia masih belum bisa bangun dari jalan..”. Si anak menjelaskan dengan tatapan takut, memelas dengan setengah terisak.
Mendengar perkataan Si anak kecil tadi hati Pemuda itu luluh, Ia melihat kearah seberang dan melihat seorang anak yang lebih besar masih tengkurap dijalan disamping kursi roda yang terbalik. Entah kenapa hatinya jadi merasa bersalah pada kedua kakak beradik itu.

“ Baiklah Om minta maaf.… sekarang kita angkat kakakmu bersama ya…..” kata pemuda tadi sambil setengah berjongkok dan memegang pundak si anak kecil itu. Kemudian mereka mengankatnya bersama. Setelah berhasil diangkat kekursi roda, kedua anak itu berterima kasih dengan sepenuh hati karena sudah menolong mereka dan tidak memarahi si adik yang melempar batu, dan merekapun berlalu menjauh  melewati jalan perumahan sambil melambaikan tangannya. 

Ada banyak perasaan berkecamuk dihati pemuda tadi. Disatu sisi Ia iba sekaligus bangga dengan keadaan kedua anak tadi, disisi lain Ia merenung tentang yang kejadian yang baru saja terjadi bahwa demi mencari sebuah perhatian, kita kadang perlu melakukan hal yang nekat dan mengundang emosi orang lain. Bisa jadi karena kita terlalu asyik dengan pekerjaan kita, kita tidak sadar bahwa teman yang ada didekat kita memerlukan pertolongan kita saat itu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar