Allah menciptakan manusia tidak
sendirian. Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan hewan dan tanaman.
Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan hamparan bumi yang begitu
luasnya. Semua Allah ciptakan agar kita manusia bisa menjaga, mengurus dan memanfaatkan semua yang ada.'' Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi..” (Q.S Al Baqarah : 30).
Semua itu dapat kita selesaikan dengan sebuah
usaha, sebuah ikhtiar yang akan mengantarkan kita pada tujuan yang akan kita
capai. Manusia hidup tentu punya sebuah tujuan, entah itu tujuan jangka pendek
kita di dunia, ataupun tujuan jangka panjang kita sebagai seorang hamba dari
Sang Khaliq. Ikhtiar adalah sebuah keniscayaan dalam hidup. Tanpa ikhtiar,
manusia mustahil dapat mencapai apa yang ia kehendaki. “..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka..” Q.S. Ar Ra’d : 11).
Jelaslah Allah menegaskan dalam kitabnya akan hal ini.
Ikhtiar yang didasari dengan
keyakinan yang kuat akan menghasilkan sikap optimis dalam hidup. Sikap optimis akan
mendorong kita untuk selalu mempunyai cita-cita, keinginan dan kemauan yang
kuat hingga timbul suatu harapan. Ingatlah kisah Maaryam sesaat setelah
melahirkan bayi Isa As. saat Allah memerintahkan untuk menggoyang pohon kurma
agar ia dapat memakan buah itu, ia pasrah dengan perintah itu dan kemudian
menggoyang pohon kurma itu. Padahal orang yang sehat pun belum tentu bisa
menggugurkan buah kurma dari pohon hanya dengan menggoyang saja. Namun beliau optimis
akan segala ketenentuanNYA. Dan semua berlalu dengan bukan tanpa hasil. Banyak
hal di dunia yang tidak bisa kita hitung secara matematis, tidak bisa kita
bayangkan secara logis, namun itu terjadi. Inilah ketentuan Allah atas
hambanya.
Harapan akan terus menjaga kita
untuk tetap lurus, untuk tetap berada dalam rel yang benar walaupun begitu banyak
godaan sepanjang perjalanan kita. Harapan akan kebahagiaan hari depan, harapan
akan kebahagiaan sejati yang akan kita jumpai di kehidupan kita kelak. Cita-cita
akan kebahagiaan abadi inilah yang harusnya kita patri dalam hati kita, karena
semua bukanlaha sebuah angan-angan kosong tanpa arti seperti halnya syair lagu picisan
orang kasmaran.
Maka selalulah berikhtiar dan
optimis dalam setiap menemui masalah karena kita dibesarkan oleh sebuah
masalah. Semakian besar masalah yang kita hadapi, semanik besar tantangan kita untuk
menyelesaikannya. Dan saat kita menemukan solusi, maka sepotong episode hidup
telah terlalui dengan manis. Dan yakinlah bahwa harapan itu selalu ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar