Suatu hari ada
seseorang pemuda yang membeli sebuah motor baru yang sudah lama ia dambakan.
Tentu hatinya sangat bahagia saat ia memperolah apa yang sudah lama ia cita
citakan. Keesokan harinya ia sudah tidak sabar untuk mencoba motor baru itu,
hingga ia memutuskan untuk berjalan jalan berkeliling jalanan di komplek
perumahannya. Dilain tempat disuatu sudut taman komplek perumahan itu ada
beberapa anak kecil yang menghabiskan waktu paginya dengan riang bermain riang
tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Pemuda dengan motor barunya bergerak
mendekat ke sudut taman tersebut. Iapun mengendarai motor tanpa memperdulikan
sekitarnya, ia hanya fokus pada motor baru dan jalan yang ada didepannya.
Tiba tiba tanpa disadari ada sebuah benda
kecil melayang kearahnya dan ,prak… tepat mengenai motor baru sedang ia
kendarai. Ternyata ada yang melempar batu kearahnya. Ia terkejut bercampur
marah dan segera menghentikan laju motornya. Ia turun dan mencari kearah
datangnya batu tadi, namun tiba tiba ada anak kecil yang berlari mendekatinya
sambil terengah-engah.
“ Maafkan saya om….saya tadi yang
melempar batu kearah om waktu om lewat jalan situ…,” kata si anak setengah
ketakutan sambil menunjuk jalan saat ada batu yang mengenai motor pemuda itu.
Dengan mata yang tajam dan nada
marah, pemuda tadi membentaknya, “ Kenapa kamu melempar aku dengan batu itu…? Apa
salahku ha…? ”
Si Anak kecil tadi menjawab
dengan terbata bata…,” Maaf Om…..habis saya bingung….teman teman saya baru
asyik bermain dan tak ada yang menyahut saat mereka saya panggil, dan ketika
itu saya melihat om pake motor lewat dekat saya tapi om juga tidak menoleh saat
saya panggil, makanya saya lempar om pake batu……saya mau minta tolong Om…. Kakak saya jatuh dari kursi roda dan saya tidak bisa
mengangkatnya…,tubuhnya terlalu berat untuk saya angkat, kaka saya saki… Dia
tidak bisa jalan, Ia lumpuh….saya cuma ingin mengajaknya jalan-jalan menikmati
udara pagi ini karena kakka jarang sekalis keluar rumah, tapi waktu mau
menyeberang tadi…. saat turun dari trotoar malah jatuh dan kursinya terbalik. Om
saya cuma mau minta tolong om untuk membantu mengangkat kakak saya… kasihan dia
Om..Dia masih belum bisa bangun dari jalan..”.
Si anak menjelaskan dengan tatapan takut, memelas dengan setengah terisak.
Mendengar
perkataan Si anak kecil tadi hati Pemuda itu luluh, Ia melihat kearah seberang
dan melihat seorang anak yang lebih besar masih tengkurap dijalan disamping
kursi roda yang terbalik. Entah kenapa hatinya jadi merasa bersalah pada kedua
kakak beradik itu.
“ Baiklah Om minta maaf.…
sekarang kita angkat kakakmu bersama ya…..” kata pemuda tadi sambil setengah
berjongkok dan memegang pundak si anak kecil itu. Kemudian mereka mengankatnya
bersama. Setelah berhasil diangkat kekursi roda, kedua anak itu berterima kasih
dengan sepenuh hati karena sudah menolong mereka dan tidak memarahi si adik
yang melempar batu, dan merekapun berlalu menjauh melewati jalan perumahan sambil melambaikan
tangannya.
Ada banyak perasaan berkecamuk dihati pemuda
tadi. Disatu sisi Ia iba sekaligus bangga dengan keadaan kedua anak tadi,
disisi lain Ia merenung tentang yang kejadian yang baru saja terjadi bahwa demi
mencari sebuah perhatian, kita kadang perlu melakukan hal yang nekat dan
mengundang emosi orang lain. Bisa jadi karena kita terlalu asyik dengan
pekerjaan kita, kita tidak sadar bahwa teman yang ada didekat kita memerlukan
pertolongan kita saat itu juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar